Sabtu, 11 Februari 2012

mematok amal, pantaskah?

tadi abis ikut pengajian untuk acara akikahan...

terus nyimak ceramah dari pembicara..
katanya sih beliau sudah haji 3x.. oke.. saya dengarkan

tapi kenapa dia dengan gaya yakin, dan meyakinkan para ibu pengajian bahwa dengan pengajian dosa kita hilang, pahala tambah terus.. dan selalu mengutarakan bahwa ada takaran untuk dosa dan pahal di setiap kegiatan yang kita lakukan.

hm... bukannya saya tidak percaya..
memang benar alangkah baiknya kita selalu menaati apa yang diperintahkan, dan lebih baik melakukan sunnah-sunnah dalam agama Islam.
cuma saya kurang suka ketika ia terlalu "mematok" bahwa itu akan mendapat pahala, dan menghapus dosa.

siapa sih yang memberikan pahala, dosa, reward, punishment terhadap manusia? Allah SWT.
siapa yang tau seberapa banyak dosa dan pahala kita? Allah SWT.
menurut saya kita sebagai manusia, sebagai mahluk Allah, nggak pantas rasanya mematok jumlah dosa dan pahala kita.
kita hanya bisa berusaha dan berdoa supaya kita mendapat yang sepantasnya sebagai balasan dari usaha kita.
kalo misalkan kita tahu ukuran setiap kegiatan yang kita lakukan, bukankah kita akan menjadi terlalu perhitungan? bisa jadi, kita mengumpulkan banyak amalan, hanya demi keselamatan diri semata, bukan demi menyembah Allah...malah jadi setengah-setengah dong..

Rabu, 08 Februari 2012

tukang sampah & koruptor

hayo tebak.. apa persamaan tukang sampah dan koruptor?

sama-sama mengambil punya orang lain.

lalu apa perbedaannya?

tukang sampah ngambil punya orang lain, kotor, tapi malah halal.

la koruptor?
udah ngambil punya orang lain, kotor, haram lagi.


so?
mau milih mana?
lebih mulia mana?
tukang sampah yang baaauuu, kotor, atau mungkin dibilang menjijikan
tapi mereka sungguh mulia

ataau
mau menjadi koruptor
yang sejahtera, bersih, rapi, senang-senang,
tapi kotor karena haram.