Selasa, 22 Maret 2011

Underachiever, harus dihindari !

mungkin kata ini asing di telinga teman-teman,namun, akan dijelaskan di sini :)

underachievement, adalah suatu istilah yaitu ketidaksesuaian antar prestasi sekolah dan indeks kemampuannya. lebih ringkasnya, antar potensi yang dimiliki oleh anak, tidak sesuai hasilnya dengan kompetensinya.

contoh, mungkin si anak dites intelegensi, memiliki kategori di atas rata-rata. namun, pada kenyataannya, si anak malah mendapatkan nilai yang tidak begitu baik, saat ia belajar di sekolah.

underachiever,sebutan bagi anak yang mengalami underachievement, memiliki karakteristik utama, yaitu :
1. karakteristik primer, yakni sifat rasa harga diri rendah
2. karakteristik sekunder yakni perilaku menghindari. dalam konteks menghindari tugas yang diberikan,dsb.
3. karakteristik tersier yakni kebiasaan buruk saat belajar, daya konsentrasi kurang, masalah disiplin baik dirumah dan di sekolah.

apa sih, yang membuat seorang anak bisa menjadi underachiever?

bisa dari latar belakang keluarga, yaitu identifikasi dan model yang kurang baik.
keluarga memang menjadi pondasi bagi kehidupan kita. di dalam keluarga lah, kita memelajari semua dasar moral, pengenalan lingkungan saat kita lahir hingga 5 tahun pertama kehidupan.

nah, disinilah fase yang paling fatal, namun sering disepelekan oleh orang tua.
pada usia 1-5 tahun, mereka masih menajalni proses belajar dan pemrosesan informasi yang begitu cepat.
bayangkan saja bila orang tua salah asuh? apa yang akan terjadi dengan anaknya?

setiap anak memiliki potensi. namun, baik atau tidaknya potensi itu dimanfaatkan, tergantung dari pembangunan dasar moral dan karakter oleh orang tua.

kemudian latar belakang lingkungan..
ya setelah dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, lingkungan luar juga memiliki peran penting yang bisa membuat anak menjadi underachiever.
jika anak, sudah memiliki karateristik primer, yaitu rasa harga diri rendah, bisa membuatnya semakin berpikir ia tidak diterima oleh lingkungan. dan jika terjadi, lingkungan pun bisa membuatnya tertekan. dan akhirnya? ia tidak merasa nyaman dengan lingkungan, juga dalam memaksimalkan potensinya ke dalam kompetensi yang ada. yang rugi? ia sendiri.

jika teman-teman menemukan atau bahkan menyadari diri sendiri merupakan underachiever, ayo bangkit, dan dukunglah, ubahlah mereka menjadi lebih baik !
ini merupakan masalah individu yang bisa berakibat fatal, karna merupakan masalah psikis yang bila terlanjur akan merugikan dalam jangka panjang..
buatlah mereka nyaman dengan kita, dengan lingkungan yang ada di sekitar.
bukankah manusia mahluk sosial? jika iya, harusnya kita membantu saudara kita :)

Rabu, 16 Maret 2011

salah bila beda ?

teman, kita emang nggak bisa memungkiri, bahwa setiap manusia itu berbeda satu sama lain, bahkan orang kembar identik sekalipun.. betul?

namun, perbedaan itu tidak menjadi arti bila kita mau bertoleransi, memahami perbedaan tersebut :)

akan tetapi, janganlah terlena dengan anggapan bahwa kita bebas menyatukan perbedaan. ingat lo, kita punya aturan, yaitu nilai dan norma..

kita lihat nih, contohnya...
yang sedang terjadi yakni pernikahan beda agama.
wow, beda agama berarti beda keyakinan..

yang namanya keyakinan, bukanlah hal yang sepele..
keyakinan merupakan hal yang berkaitan dengan hubungan antara individu dengan Sang Pencipta.

kita tau, begitu banyak keyakinan di dunia ini.. walalupun esensinya sama, namun nilai-nilai yang diajarkan, ritualnya juga berbeda satu sama lain.

untuk masalah pernikahan beda agama, ya secara pribadi, sy kurang setuju ya..
bukan masalah perasaan saja.. namun kita juga harus memikirkan efek dari pilihan yang kita jalani..

perasaaan timbul bisa jadi karena stimulus, rangsangan dari lingkungan di luar diri kita. yah, memang gampang ya kalo bilang, hahhaha.

tapi apakah salah, bila kita berhati-hati memilih dimana kita akan menaruh perasaan?

Selasa, 08 Maret 2011

Remaja, be positive !

wew.. saya baru memepelajari tentang remaja, dan ternyataaa asik bangeeeettt....!
karna, yaaa saya masih berada dalam tahap remaja, ya walaupun remaja akhir,hehehe

apa sih remaja itu?
itulah pertanyaan yang tadi ada saat diskusi kelas.begitu banyak jawaban yang ada, dan bermacam-macam.
tapii yang bisa disimpulkan adalah, remaja, adalah masa dimana individu, beralih dari masa kanak-kanak, menuju masa dewasa. disini remaja, sudah memiliki modal, baik dari segi kognisi,yaitu intelegensinya, dan pemahaman-pemahaman akan lingkungannya sudah ada. mereka sudah punya bekal, yang telah di dapatkan saat masa kanak-kanak.

saya setuju dengan beberapa pendapat, bahwa masa remaja, adalah masa untuk memilih. kenapa? karena kalo dianalogikan, masa remaja bagaikan persimpangan. mereka harus memilih, apa yang menjadi tujuan mereka, apa yang akan menjadi identias diri mereka yang akan melekat sepanjang hidupnya.
masa remaja bisa dibilang masa yang cukup menentukan, bagaimana ia menjalani masa dewasa dan masa tuanya kelak.

wow.. kalau begitu.. seharusnya kita tidak bisa main-main dengan masa transisi ini.

saya mencoba memakai teori dari Erik H.Erikson, salah satu tokoh psikologi,
bahwa ada perubahan perkembangan dari siklus kehidupan manusia, yang menurutnya dibagi menjadi 8 tahap. namun, masa remaja termasuk tahap kelima, yaitu tahap identitas vs kebingungan identitas.
pada tahap ini, remaja dihadapkan pada situasi yang membuat mereka bertanya, siapa mereka, dan akan kemana arah hidup mereka, juga bagaimana.
pasti kalian pernah merasakan pertanyaan tersebut.

nah, pada tahap ini, memang kita merasa bebas, karena kita ingin sekali menjawab pertanyaan tadi.
merasa kita bisa melakukan semua hal, dan mencoba sesuatu yang baru, mengambil resiko atas pilihan yang cukup ekstrim.
cuma.. kelemahannya, kadang remaja, yang belum memiliki dasar yang kuat akan pengertian nilai,norma dan moral, cenderung melakukan hal yang tidak ia ketahui bahwa itu negatif. bahkan lebih parahnya lagii... terkadang mengambil resiko dengan mengacuhkan norma yang ada.

lah lah, inilah yang menjadikan stigma masyarakat menjadi negatif terhadap remaja.
inilah tugas bagi remaja, untuk membuat percaya, bahwa yang dilakukan oleh remaja, tidaklah selalu negatif.
banyak kok remaja saat ini yang cukup berprestasi.

terus, gimana dong caranya?
caranyaaaa
adalah kembangkan dirimu sendiri. nggak usah jauh-jauh, dari diri sendiri.
gali yang ada pada dirimu, olah, lalu berikanlah manfaat bagi sekitarmu.
buktikan pada orang tua,keluarga, dan sekitarmu, bahwa remaja mampu berguna.
tidak hanya negatiiifff saja, namun positif juga !

kapan kita melakukannya?
sekarang juga ! ^u^

Senin, 07 Maret 2011

percaya diri, stop ikut-ikutan !

pasti semua udah tau dong 2 kata ini,

tapii.. terkadang orang jadi keliru dengan arti kata ini.

nggak cuma percaya diri dengan bisa tampil di depan orang aja lo..
tapi percaya dengan kemampuan yang ia punya, percaya bahwa ia mampu.

tapi? terkadang ada yang minder..atau lebih banyak lagi, tidak tahu kemampuan yang dipunyai.
waaaah.. berasa nggak punya modal hidup dong kalo gitu?

coba deh,dengan mengetahui adanya suatu yang spesial dalam diri kita, dan kita percaya dengan apa yang kita punya,
akan membantu kita mencapai tujuan hidup ke depan.. betul?
contoh simpel deh, si A tahu bahwa dia mampu bermain musik dibandingkan anggota keluarga dan teman-temannya, maka bila dia bisa memanfaatkan kmampuannya, juga menentukan tujuan dia, "oh aku ingin jadi pemain musik".

bayangkan yang terjadi saat ini, banyak yang masih belum tahu, apa yang spesial dari dirinya..
jadi..terkadang mereka ikut sana,ikut sini...
nggak cuma masa pubertas,remaja aja, bahkan sampai masa dewasa..!

memang masa remaja, masa transisi yang tumpang tindih, masa yang kurang stabil..
karena kematangan emosi belum sempurna, padahal kematangan fisik, sudah sempurna..

nah, masa-masa ini, individu yang sedang mengalami masa remaja, suka terlena, karena tahu, bahwa remaja adalah masa mencari identitas, jadi dia merasa tidak mengapa bila melakukan sesuatu berdasarkan dirinya sendiri, tanpa melihat apakah itu baik atau buruk..
adu duhh.. ini namanya salah kaprah ya...

janganlah jadikan itu alasan.
justru disinilah, posisi, waktu yang tepat, untuk mengetahui, mengukur potensi diri kita sejak dini.
sehingga ke depannya, terasa lebih mudah. dan ada landasan yang pasti kemana kaki akan melangkah.

nggak mau kan, menyesal belakangan, hanya karena terlena dengan kesenangan semata?
sehingga apa yang penting dari diri kalian, tersembunyi oleh kalian sendiri..

so, stop ikut-ikutan teman, dan orang sekitarmu.
tapi jadikanlah mereka indikatormu, untuk tahu, apa yang ada di dalam dirimu.
jadikan mereka guru, yang membuat kamu sadar, apa yang bisa kamu lakukan untuk dirimu, dan orang lain.

keep your spirit ! ^-^

Selasa, 01 Maret 2011

pendidikan

pendidikan, suatu hal yang amat penting ya bagi kita..
tanpa pendidikan, kita nggak bisa melakukan sesuatu sesuai yang kita inginkan
juga nggak bisa memenuhi kebutuhan.
loh kok? ya begitu..
dengan kita mengenyam pendidikan, kita bisamendapatkanpengetahuan dan ilmu yang banyak. semakin tinggi jenjang yang kita ambil, bisa semakin banyak pula kebutuhan yang kita penuhi..
contohnya.. mari kita lihat perbedaan, orang yang bekerja sebagai direktur, yang berlatar belakang pendidikan s2, dengan karyawan yang berlatarbelakang SMA saja..
pemenuhan pasti berbeda..direktur bisa memenuhi kebutuhan dasar, dengan sangat baik, bahkan lebih.
sedangkan yang satunya, hanya cukup saja..

nggak hanya itu saja, tujuan dasar pendidikan juga ada beberapa,
1. menanggulangi putus sekolah
oya dong, dengan pendidikan, kita bisa memaksimalkan potensi anak, juga menghindari putus sekolah, yang bisa berarti putus juga pengetahuannya. namun, masalah ini tidak hanya di bidang pendidikan, namu juga bisa berasal dari segi kesejahteraan keluarga,terutama segi ekonomi.

2. menghindari kenakalan anak-anak
yaa.. emang nggak bisa dipungkiri, anak emang senangnya mencoba hal baru, rasa ingin tahunya besaaaarr banget. nah, dengan adanya pendidikan, bisa menjadi landasan mereka, juga jalur mereka, agar mengetahui sesuatu , namun tidak menyimpang dengan norma dan nilai yang ada.

3.mengatasi pengangguran
wah, ini penting.
semakin pendidikan yang diambil itu semakin tinggi, maka soft skill n hard skill terasah, sehingga ia siap untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan. bayangkan, jika tidak berpendidikan, susah mencari pekerjaan..
apalagi jaman sekarang yang lapangan pekerjaan semakin sempit saja.

4. dunia kerja
berhubungan dengan poin nomor 3.
yaaa dengan pendidikan baik, kualitas individu akan baik pula, dan dia akan siap memasuki dunia kerja.


nah, singkatnya, pendidikan itu sangaaaatt penting.
kalo nggak ada pendidikan, nggak ada teknologi yang maju, informasi yang up to date, betul?
maka.. jangan sia-siakan dirimu dengan tidak memanfaatkan potensi untuk mengenyam pendidikan :D