Senin, 01 Agustus 2011

mental orang tua, siapkah?

selamat menunaikan ibadah puasaaaaa :D

nah, tadi kan udah menjalankan salat tarawih, terus melihat situasi yang bikin mengilhami posting ini,...

tadii.. selama salat tarawih, melihat anak-anak sekitar umur 6-10 tahun, mengikuti salat tarawih.. mereka rata-rata membawa buku, untuk mencatat khotbah , yang merupakan tugas dari sekolah mereka.

tapiii... haduuuhh, ruamenyaaaaaa...
mereka susah diem waktu solat dimulai, cuma tenang waktu solat isya aja..
ada yang beberapa mau mengikuti solat dengan baik, eh malah diganggu sama yang lainnya, ckckckck

ya .. masa anak-anak emang masa bermain, tapi ya tau tempat juga kali -,-

sampe ibuku aja ngomong, apa nggak pernah diajarin kalo di masjid itu harus tenang?
haduh haduuh...

tapiii bener juga ya? hhe
nah, bukannya sok tau nih, tapi berusaha membagi sedikit ilmu ,hhe

anak, membangun karakter mereka , sangatlah dipengaruhi dari pengasuhan orang tua.
karena keluarga inti adalah komponen utama yang mereka kenal sejak lahir, hingga umur sekitar 2 tahun...

saat ini cukup memprihatinkan sih, dengan adanya free sex, juga menikah usia dini, jadi sedikit menurunkan kualitas moral..hmm...
kenapa?
karenaaaa.....
orang belum mencapai kematangan kedewasaan, tapi sudah dituntut untuk memberikan sesuatu yang "berat" bagi kondisi psikis.
secara kasar, belum siap dan matang menjadi orang tua..

jadinya? yaa mendidik anak seasalnya, sebisanya, hanya mencukupi kebutuhan fisiologis anak saja, tanpa mengerti dan paham, bahwa psikis pun perlu dipenuhi kebutuhannya secara baik...

so?
memang menjadi orang tua merupakan tanggung jawab yang akan dibawa sampai mati..
sekarang, masi mau kah berpikir, bahwa menikah dan mempunyai anak itu tidak ada beban?
hanya ingin memuaskan kebutuhan biologis saja?
marilah kita berpikir dengan matang, supaya tidak menyesal kemudian :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar