Minggu, 30 Januari 2011

Jujur, Ini bobrok

pengantar aj ya ni...
tadi ada kakakku dn suaminya dtg k rumah, berbincang banyak dengan ibu yang berprofesi sebagai tenaga pendidik suatu lembaga pendidikan (universitas) di kota.
sampailah pada suatu topik, bahwa mahasiswa saat ini, sungguh sangat memprihatinkan.
kenapa? karena saat mereka hendak lulus, menyusun skripsi sebagai syarat kelulusan, mereka saja tidak menguasai. lalu buat apa kuliah?

yah.. emang susah sih sekarang, seiring lengkapnya fasilitas juga teknologi yang semakin memanjakan, membuat para pemuda ini semakin terlena dengan kenikmatan. jadinyaaa kurang maksimal dalam menggunakan logika.
yah, tidak dipungkiri lagi, itu memang terjadi. dan kalau dibiarkan, itu bisa membuat degradasi kemampuan anak Indonesia... walaupun ada anak" yang berprestasi, tapi kalo gitu rasanya nggak adil ah, masa hanya beberapa dari jutaan anak Indonesia? jika semua bisa, mengapa nggak? sama" makan nasi, ketela, daerah geografisnya nggak jauh beda, bahasa sama pula. lalu?

jujur, ini bobrok. saya merasakan sendiri. seolah saya masuk ke dalam sumur, tapi nggak bisa berbuat apa pun. saya "terjebak" dengan sistem pendidikan yang dirasa tidak adil.
yaaah... ternyata, yang namanya penyakit soal uang sudah mengakar dan dalam di lembaga pendidikan, bahakan pada jenjang yang dasar. sekarang, nggak ada uang, nggak dapet ilmu. wah, hukum dari mana tuh ?
walaupun ada program pemerintah yang meringankan, tapi antek" nakal yang ada dibawah malah berbuat seenaknya, sama ajaaa....

ayo dong, jangan sampai ada yang berkata bahwa tidak ada orang jujur di negeri ini, kecuali bayi sama patung...

2 komentar:

  1. itulah gunanya kita sebagai mahasiswa, agent of change. jadi inget waktu sebelum orba, mahasiswa disekap supaya gak pandai bicara hingga mencetak lulusan2 cumlaude. setelah orba mahsiswa bebas berbicara, ini melahirkan masa mahasiswa kritis yang harusnya bertahan sampai sekarang. tetapi sesuai perkembangan jaman dan teknologi, budaya cumlaude mulai memudar, kritis apalagi. jadi sekarang kita mau mengembalikan, atau tetap jadi yang tertinggal.

    BalasHapus
  2. betul bgt... harapan para generasi tua saat ini adalah mmunculkan insan muda yang kritis. namun sayangnya, sedikit tersesat dalam memberikan aspirasi dan inspirasi.

    sbnrnya orang negeri ini, pintar. cuma dipakai ke hal-hal yang kurang bermanfaat bagi kpentingan byk..

    BalasHapus