Rabu, 02 Februari 2011

miris...

jujur, saya miris.

wow... kalau saya adalah orang yang tidak mau melihat, dan menjadi katak dalam tempurung, mungkin hati saya tidak akan seperti ini. hati saya miris, hatisaya bergejolak, melihat semua ini terjadi di negara saya.

sampai-sampai, saya rasanya ingin bergegas mencapai ilmu tinggi supaya saya bisa pergi, pergi jauh dari negara ini. tapi, apakah saya tega?

melihat semua yang terjadi, saya mungkin seperti anda. gemas, geram, rasanya ingin semena-mena, langsung bertindak.

saya sungguh tidak mengerti. awalnya ini dari mana? manakah akarnya? bisakah kita berantas akarnya, racuni akarnya, agar tidak merambat ke yang lain, tidak membuat busuk yang lain.


saya hanya bisa bersuara,"ckckcck". saking bingungnya hingga kehabisan kosakata dalam menggambarkan keadaan ini.

saya tidak munafik, saya mengakui, setiap orang termasuk saya, punya masalah sendiri. tapi, saya peduli, saya perhatikan, saya sayng terhadap negara ini.
penuh akan otensi, penuh akan sumber daya. layaknya pulau harta karun yang hanya ada satu di dunia. unik,berbeda. tapi mengapa di dalamnya sama? layaknya binatang. semua di ambil, semua disalahgunakan. hanya untuk diri sendiri.
bukankah sama saja dengan binatang? hanya bisa mengambil, dan dipakai.

kalau itu saya, saya malu. saya adalah manusia yang punya akal,moral. bisa mengambil, tapi saya berusaha mengolah,mempertimbangkan, dan berusaha memikirkan yang lain. lha ini? tidak hanya yang besar,, yang kecil saja seperti itu.


apa jadinya negara ini, bila semua seperti binatang? mau jadi negara sirkus? kebun binatang? tidak ada saling komunikasi,saling mengasihi, semua berpikir dirinya saja. yah, bisa jadi, negara ini benar-benar jadi kebun binatang.

semua anarki,semua memfitnah, semua mencela,semua menghina.
semua bicara, tapi tak ada yang dengar.
buat apa ada telinga, dua pula.

benar-benar, saya miris lihat negara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar